Foto : Hamza Kashgari (emirates 24/7)
KUALA LUMPUR - Aktivis HAM internasional
mendesak Pemerintah Malaysia agar tidak mendeportasi jurnalis asal Arab
Saudi Hamza Kashgari, yang dituding melakukan penghinaan terhadap Nabi
Muhammad lewat jejaring sosial twitter.
Menurut aktivis HAM asal New York, Amerika Serikat (AS), pendeportasian Kashgari akan menyebabkan pemuda berusia 23 tahun itu dihukum mati. Hingga hari ini, Arab Saudi pun masih memburu Kashgari.
"Kashgari akan mendapatkan hukuman yang berat di negaranya, Pemerintah Malaysia tidak boleh mendeportasinya," ujar peneliti dari Human Right Watch Christoph Wilcke, seperti dikutip Deutsche Presse, Sabtu (11/2/2012).
Kashgari lari dari Arab Saudi menuju Malaysia pada Selasa kemarin setelah dirinya mempublikasikan artikel provokatif tentang Nabi Muhammad. Meski demikian, Malaysia langsung menangkapnya di bandara Kuala Lumpur.
Tulisan yang dibuat oleh Kashgari memang terbukti memunculkan amarah bagi para warga dan pejabat Arab Saudi.
Menteri Informasi Arab Saudi Abdul Aziz Khowja bahkan memerintahkan agar tidak memasukkan artikel Kashgari ke sejumlah suratkabar dan majalah lokal.
Khowja mengaku, dirinya sangat sedih ketika membaca tulisan yang ditulis Kashgari karena tulisan-tulisan itu sangat mengandung banyak hinaan.(AUL)
Menurut aktivis HAM asal New York, Amerika Serikat (AS), pendeportasian Kashgari akan menyebabkan pemuda berusia 23 tahun itu dihukum mati. Hingga hari ini, Arab Saudi pun masih memburu Kashgari.
"Kashgari akan mendapatkan hukuman yang berat di negaranya, Pemerintah Malaysia tidak boleh mendeportasinya," ujar peneliti dari Human Right Watch Christoph Wilcke, seperti dikutip Deutsche Presse, Sabtu (11/2/2012).
Kashgari lari dari Arab Saudi menuju Malaysia pada Selasa kemarin setelah dirinya mempublikasikan artikel provokatif tentang Nabi Muhammad. Meski demikian, Malaysia langsung menangkapnya di bandara Kuala Lumpur.
Tulisan yang dibuat oleh Kashgari memang terbukti memunculkan amarah bagi para warga dan pejabat Arab Saudi.
Menteri Informasi Arab Saudi Abdul Aziz Khowja bahkan memerintahkan agar tidak memasukkan artikel Kashgari ke sejumlah suratkabar dan majalah lokal.
Khowja mengaku, dirinya sangat sedih ketika membaca tulisan yang ditulis Kashgari karena tulisan-tulisan itu sangat mengandung banyak hinaan.(AUL)
No comments:
Post a Comment